Taaruf dulu atau khitbah dulu? Yang baru mulai mencari jodoh mungkin masih bingung mana yang duluan. Tapi, tenang. Kamu bisa baca penjelasannya di artikel ini!
Sebelum menikah secara syar’i, ada dua tahap penting yang biasanya dilalui, yaitu taaruf dan khitbah. Yuk, kita pahami dulu makna keduanya!
Taaruf adalah tahap awal di mana kamu dan orang yang berpotensi jadi pasangan hidupmu bisa saling mengenal satu sama lain lebih dekat.
Dalam taaruf, kalian berdua menjalani perkenalan yang sesuai aturan Islam. Ajaran Islam inilah yang akhirnya bikin perbedaan pacaran dan taaruf terlihat jelas.
Misalnya nih, di taaruf, kalian harus menghindari ikhtilat, yang artinya nggak boleh ada campur baur bebas antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, kalian juga tidak boleh melakukan khalwat, alias berduaan antara laki-laki dan perempuan yang bisa berpotensi melakukan perbuatan maksiat.
Tujuan utama taaruf itu buat saling mengenal dan mengukur, cocok nggak sih kamu berdua untuk melangkah ke fase selanjutnya, yaitu khitbah.
Nah, khitbah adalah fase lanjutan dari taaruf. Jika pada saat proses taaruf kamu dan dia udah merasa sama-sama cocok, khitbah adalah proses di mana pihak laki-laki akan secara resmi melamar pihak perempuan.
Di sini, perempuan punya hak untuk bilang ya atau tidak. Pasalnya, khitbah adalah komitmen serius sebelum akhirnya menuju ke pelaminan. Proses khitbah ini kalo di Indonesia, kita sering menyebutnya dengan proses melamar.
Kalo kamu mau menjalani proses menuju pernikahan yang sesuai dengan ajaran Islam, sebaiknya kamu harus paham bedanya taaruf sama khitbah.
Taaruf itu lebih ke saling kenal dan menilai kesesuaian, sedangkan khitbah itu konfirmasi atau penegasan keseriusan kedua belah pihak untuk lanjut ke jenjang yang lebih serius, yaitu nikah.
Dua tahapan ini punya tujuan dan aturan masing-masing dalam Islam. Oleh karena itu, pastikan kamu paham dan siap untuk melalui kedua tahapan ini dengan benar dan sesuai syariat, ya!
Buat kamu yang masih bingung bedain antara taaruf dan khitbah, tenang! MenujuNikah bakal jelasin biar kamu bisa paham bedanya, terutama dalam konteks pernikahan.
Jadi taaruf itu adalah proses awal, di mana kamu dan calon pasanganmu sama-sama berusaha untuk saling mengenal satu sama lain lebih dalam. Di tahapan ini, biasanya diawali dengan menunjukkan CV taaruf kepada calon pasangan yang diajak taaruf. Saat taaruf, kamu pun bisa tahu lebih banyak tentang hobi, sifat, kondisi kesehatan, sampai impian calonmu.
Di fase taaruf ini, sebaiknya kamu melibatkan pendamping atau mahram untuk memastikan bahwa semua interaksi berjalan sesuai dengan aturan syar’i. Taaruf ini memberikan kesempatan buat kamu dan si dia untuk saling mengenal satu sama lain, tetapi tetap dengan koridor syar’i. Jadi, nggak ada interaksi sentuhan fisik dan aktivitas lain yang berlebihan.
Khitbah adalah langkah selanjutnya setelah taaruf. Ini adalah proses lamaran. Jadi, setelah kamu merasa cocok dan yakin dengan calon pasanganmu selama taaruf, khitbah adalah saatnya si laki-laki menyatakan secara resmi niatnya untuk menikahi si perempuan dengan cara pihak laki-laki ini meminta izin kepada ayah atau wali dari si perempuan.
Di sini, si perempuan punya pilihan untuk menerima atau menolak lamaran atau khitbah tersebut. Khitbah ini lebih mengikat dan menjadi persiapan yang lebih serius menuju akad nikah.
Coba lihat tabel ini, agar kamu lebih jelas akan perbedaan antara taaruf dan khitbah!
Aspek | Taaruf | Khitbah |
Definisi | Proses perkenalan di mana kedua belah pihak saling mengenal satu sama lain dari berbagai aspeknya. | Tahap di mana pihak laki-laki secara resmi menyatakan niatnya untuk menikahi perempuan dengan meminta izin kepada walinya. |
Tujuan | Mengenal calon pasangan secara lebih mendalam untuk menilai kesesuaian dalam konteks pernikahan. | Memformalkan niat untuk menuju pernikahan setelah menilai kesesuaian selama proses taaruf dianggap sama-sama siap & cocok. |
Proses | Dilakukan dengan pendampingan untuk memastikan interaksi tidak melanggar koridor agama. | Melibatkan pertemuan formal antara kedua pihak keluarga dan menyampaikan niat untuk menikah. |
Interaksi | Terdapat koridor syar’i yang tidak boleh dilanggar, agar prosesnya tidak melanggar syariat Islam. | Saat proses khitbah/melamar, seringkali melibatkan keluarga, karena bertujuan untuk komitmen menuju pernikahan (menyatukan 2 keluarga). |
Keputusan | Proses eksplorasi dan penilaian tanpa keputusan yang mengikat. | Keputusan lebih mengikat, pihak perempuan bisa menerima atau menolak pinangan. |
Jadi, taaruf dan khitbah itu dua tahap yang berbeda tetapi saling terkait dalam perjalanan mencari pasangan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Lebih baiknya sih taaruf dulu baru khitbah. Kenapa? Karena dalam Islam, langkah pertama menuju pernikahan itu harus dimulai dengan proses saling mengenal yang dikenal dengan istilah taaruf.
Jadi, taaruf ini bukan sekadar kenalan biasa, loh. Di tahap ini, kamu dan calon pasanganmu bakal saling belajar tentang banyak hal. Kalian bisa saling berdiskusi dan bertanya soal kepribadian, background keluarga, pendidikan, sampai nilai-nilai keagamaan masing-masing.
Ada pepatah yang mengatakan, “Jangan beli kucing dalam karung”. Nah, dengan proses taaruf ini diharapkan kamu dan dia tidak salah pilih dalam membuat keputusan, karena apapun keputusan yang kalian ambil, juga akan menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapi bersama.
Proses taaruf yang baik selalu dikawal oleh pendamping, supaya segalanya tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya dan tidak melanggar ketentuan syar’i. Kalau ternyata kamu merasa nggak cocok, kamu bisa mundur dengan cara yang baik dan sopan, tanpa ada yang tersinggung dan baper yang berlebihan.
Oke, trus kalo kalian merasa cocok di fase taaruf ini, maka kalian bisa lanjut ke tahap khitbah, alias lamaran. Ini saatnya si laki-laki menunjukkan keseriusan niatnya dengan melamar si perempuan.
Di sini, si perempuan punya hak untuk menerima atau menolak lamaran tersebut. Khitbah ini adalah proses yang cukup sakral, karena ini adalah proses yang lebih serius sebelum kalian masuk ke akad nikah untuk melakukan ijab kabul.
Nah, jadi inget-inget dulu, ya! Alurnya lebih bagus taaruf dulu baru khitbah, dan setelah khitbah pun sambil menunggu hari H pernikahan, kalian juga bisa melanjutkan proses untuk lebih saling mengenal satu sama lain. Kenapa? Karena dengan taaruf, kamu bisa lebih kenal dan yakin dengan siapa kamu bakal lanjut ke tahap pernikahan. Dan ini semua harus dilakukan sesuai prinsip Islam, supaya proses pencarian jodoh kamu menjadi lebih berkah dan lancar.
Apakah ada jarak antara taaruf dan khitbah? Dalam Islam, sebenarnya nggak ada aturan baku soal jarak yang mesti diikuti. Semuanya balik lagi ke kesiapan dan kesepakatan bersama antara kamu dan calon pasanganmu.
Kendati demikian, kami merekomendasikanmu bahwa jarak ideal antara taaruf dan khitbah itu tidak terlalu lama & tidak tergesa-gesa. Kenapa? Karena tiap pasangan butuh kecukupan waktu yang berbeda-beda untuk memutuskan apakah mereka mau melanjutkan ke tahap selanjutnya atau nggak.
Jadi, setelah kamu dan dia merasa taaruf sudah cukup dan semuanya terasa pas, khitbah atau proses lamaran bisa langsung dilaksanakan.
Tapi ingat, batas taaruf sendiri waktunya tidak bisa diseragamkan. Ini dilakukan demi memberikan waktu yang cukup untuk saling mengenal lebih dalam.
Yang penting, semua proses ini harus kamu lakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip dan panduan dalam Islam, yaitu menjaga etika dan koridor syariat.
Jadi, pastikan kamu dan pasanganmu berkomunikasi dengan baik dan pastikan semuanya tidak melanggar ajaran agama, ya!
Kalau kamu berniat mencari jodoh dan ingin melakukannya dengan cara yang tidak melanggar koridor syariat, maka kamu bisa daftar menjadi peserta Taaruf di MenujuNikah.
Di sini, kami menawarkan pengalaman taaruf online yang memudahkanmu dalam menjemput jodoh lewat proses yang memperhatikan koridor syar’i.
Kamu nggak perlu khawatir tentang bagaimana menjalankan taaruf yang baik dan benar karena kami menyediakan pendamping yang siap memandu kamu melalui setiap prosesnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Kamu bisa memulai perjalanan cintamu dengan cara yang berkah dengan pendampingan dari Tim MenujuNikah. Dengan demikian, kamu nggak akan bingung lagi soal taaruf dulu atau khitbah dulu.