Saat Taaruf, Tanyakan Ini Pada Calonmu

Beberapa orang beranggapan bahwa menikah melalui proses taaruf seperti membeli kucing dalam karung. Padahal prosesnya bukan cuma tentang perkenalan lalu menikah.

Ada beberapa tahap proses yang harus dilalui, termasuk bertukar biodata dan proposal pernikahan, nadzor atau berjumpa secara langsung, khitbah, hingga akad.

Selama proses ta’aruf hingga khitbah dan akad inilah kamu bisa mengajukan beberapa pertanyaan penting untuk calon kamu atau orang yang sedang melakukan proses taaruf denganmu.

Kira-kira apa saja pertanyaan penting saat proses taaruf untuk diberikan kepada calonmu?

Pandangannya terhadap Agama

Pertanyaan pertama yang bisa kamu ajukan adalah terkait agama. Bisa dimulai dari yang paling mendasar dari agama dulu seperti akidah. Pertanyaan-pertanyaan seputar background keislaman, pengajian yang sering ia ikuti, ustadz yang menjadi panutannya, atau misalnya bagaimana pendapatnya tentang wanita bercadar dan lain sebagainya.

Mungkin untuk agama kamu dan dia sama. Tapi untuk beberapa hal yang menurut kamu perlu dibicarakan, sebaiknya kamu bicarakan terlebih dahulu agar lebih clear kedepannya, karena menikah adalah ibadah bersama. Jangan sampai perkara furu’iyah yang masih bisa ditolerir saja masih sering diributkan karena kalian berbeda pendapat.

Tanyakan Tentang Kepribadiannya

Pertanyaan yang mungkin bisa kamu ajukan terkait kepribadiannya adalah tentang bagaimana dia melalui kesehariannya, apa impiannya, pola pikirnya terhadap sesuatu hal, bagaimana ia memprioritaskan sesuatu,  bagaimana ia marah dan memperlakukan orang lain.

Hal ini sangat penting untuk menyamakan pola pikir kalian berdua. Sebab menikah bukan hanya tinggal bersama, tapi berjalan bersama dan satu tujuan. Mengetahui keadaannya sejak awal bisa membuat kita lebih banyak belajar untuk saling melengkapi.

Bagaimana dengan Keluarganya

Menikah bukan hanya mempersatukan antara kamu dan dia, tapi juga keluarga kalian berdua. Sudah pasti sangat penting menanyakan bagaimana latar belakang keluarga. Apakah setuju dengan proses taaruf ini, atau ada syarat-syarat lain yang harus dipenuhi sebelum masuk ke dalam keluarganya?

Ekspektasinya terhadap Kriteria Pasangan

Mempertanyakan langsung kriteria calon yang sebenarnya dia inginkan itu penting. Mungkin saja ada ekspektasi yang sebenarnya gak sesuai dengan keinginannya terhadap kita. Tapi ketika diobroli langsung bisa jadi hanya berbeda paham atau akhirnya bisa saling memaklumi. Agar ketika lanjut tidak ada lagi kerisauan dalam hati untuk memastikan itu.

Rumah Tangga Seperti Apa yang Dia Inginkan

Pandangan terhadap rumah tangga yang seperti apa juga sangat penting untuk dipertanyakan. Pertanyaannya bisa seputar apakah ada rumah tangga impian yang ia inginkan? Mungkin memiliki anak yang wajib menjadi penghafal Quran, atau menjadi keluarga dakwah yang bergerak di bidang sosial. Bisa juga terkait bagaimana cara dia menyelesaikan konflik dan apa tujuannya membangun rumah tangga.

Menanyakan tentang Keadaan Finansialnya

Meskipun cukup sensitif, pertanyaan terkait finansial dianjurkan untuk diajukan. Mungkin seperti berapa gaji setiap bulan, adakah sumber penghasilan lain? Bagaimana caranya mengatur untuk rumah tangganya nanti.

Bagaimana Kesehatannya

Selain itu ada pertanyaan terkait kesehatan dari calon pasangan kita. Adakah penyakit yang sedang dideritanya ataupun kamu? Bisakah kalian saling menerima?

Menanyakan Masa lalunya

Ada beberapa orang yang sangat menghindari pertanyaan ini. Karena selain takut akan menyinggung, ia tidak ingin membongkar aib seseorang. Padahal jika ada sesuatu yang disembunyikan apalagi hal yang berpotensi menjadi biang keladi permasalahan rumah tangga, ini cukup berbahaya.

Pertanyaannya mungkin bisa seputar apakah ada masa lalu yang sekiranya bisa menjadi masalah ke depan? Seperti hubungan dengan orang di masa lalunya, masalah keluarga yang broken home atau trauma di masa kecil.

Dan berusahalah menanyakan dengan bahasa yang baik, agar tidak menyinggung dan membuat salah paham.

Itulah tadi beberapa hal yang bisa ditanyakan kepada calonmu ketika dalam masa proses taaruf.