Menjelang hari pernikahan, nggak jarang calon pengantin menghadapi berbagai cobaan dan godaan yang bisa menjadi tantangan tersendiri. Yuk, kita bahas beberapa contoh cobaan menjelang pernikahan yang sering muncul dan bagaimana cara mengatasinya!
Cobaan Menjelang Pernikahan
Masalah Keuangan
Salah satu cobaan pernikahan yang cukup sering dihadapi pasangan yang akan menikah adalah masalah keuangan. Allah memang sudah menjamin rezeki hambaNya, tapi inget juga kalo rezeki itu bukan cuman uang. Allah kan juga punya hak buat dominan ngasih rezekinya itu di kesehatan atau hal lain yang bukan keuangan. Jadi, kamu juga tetap perlu ikhtiar buat nyiapin kalo sewaktu-waktu ada masalah keuangan yang muncul menjelang pernikahanmu.
Tanpa budgeting yang pas, biaya pernikahan bisa bikin bengkak nggak terkendali loh. Biaya diluar prediksi awal seperti booking tempat, pesan catering, biaya sewa fotografer, hingga biaya-biaya printilan lainnya yang nggak kepikiran sebelumnya terkadang bisa bikin kantong jebol.
Nggak cuman itu, faktor mahar yang terlalu memberatkan pasangan juga bisa menjadi tantangan tersendiri loh.
Lantas, gimana dong cara mengatasinya?
- Rencanakan Anggaran: Pertama tentu kamu perlu merencanakan anggaran yang masuk akal. Bicaralah dengan pasangan untuk bikin anggaran yang tepat agar susunan acara nggak berantakan. Prioritaskan kebutuhan-kebutuhan yang menurut kalian penting, lalu sepakatilah bersama-sama.
- Buat Komitmen: Saat sudah membuat rencana anggaran yang tepat dan masuk akal, tentunya akan percuma jika itu hanya berhenti di perencanaan saja. Maka, buatlah komitmen bersama untuk nggak melebihi batas anggaran saat menyiapkan acara pernikahan. Hindari tergoda dengan opsi tambahan yang menarik. Toh, yang paling penting itu “sah”nya kan? Bukan gengsinya.
- Dana Darurat: Namun demikian, tak ada salahnya jika kamu juga menyiapkan dana darurat untuk pengeluaran tak terduga. Jadi kalo ada pengeluaran yang mendesak dan tiba-tiba yang gak bisa kita kendalikan, seenggaknya itu nggak bikin kamu jadi batal nikah.
- Mahar: Nah, untuk mahar ini kan emang yang nentuin itu calon istrinya. Jadi ya terserah juga kalo mau dikasihnya mahar apa. Selama maharnya itu bukan sesuatu yang dilarang sama syariat ya boleh-boleh aja. Tapi yang perlu diinget, kalo mahar yang diminta itu terlalu memberatkan calon suaminya ya tentu bakal bisa jadi masalah tersendiri. Kalo emang beneran pengen nikahnya sama orang tersebut dikarenakan emang ada banyak kecocokannya, bukankah akan lebih bijak jika maharnya diobrolin dulu agar bisa disesuaikan sama kemampuan calon suaminya?
Masalah Keluarga
Selain masalah keuangan, terkadang masalah keluarga juga bisa muncul dan menjadi cobaan saat menjelang pernikahan. Misalnya saat kamu pengen acara nikahannya yang penting syar’i aja nggak perlu ada hiburan musik dan tamu laki-laki perempuan tuh dipisah, eh tapi orangtua maunya harus ada penyanyi dan hiburannya, ditambah lagi kalo maunya pake standing party segala.
Nah, kadang perbedaan pendapat tentang konsep pernikahan diantara individu dalam keluarga seperti ini bisa menambah stres jika tidak bisa diatasi dengan bijak.
Cara mengatasinya gimana?
- Solidaritas Pasangan: Sebelum menyatukan dua keluarga, sebaiknya antara kamu dan pasangan harus solid dulu ya. Karena kalo keduanya nggak solid, khawatirnya nanti jadi sulit kalo pas muncul perbedaan-perbedaan pendapat.
- Komunikasi Terbuka: Segala sesuatu itu InsyaAllah ada solusinya kok. Terkadang munculnya masalah dalam keluarga juga bisa timbul disebabkan karena ekspektasi dan harapan masing-masing tuh nggak diomongin secara jelas dan gamblang dari jauh-jauh hari. Komunikasi yang nggak terbuka ke keluarga sendiri tentu bisa bikin miskom. Dengan ngobrolin semuanya secara jujur dan terbuka mengenai ekspektasi dan harapan masing-masing sejak jauh hari menjelang pernikahan, bukankah kedepannya akan lebih memudahkanmu untuk mencari titik temu dari masing-masing harapan yang ada?
- Cari Solusi Bersama: Ingat juga bahwa menikah itu bukan cuman antara kamu dan pasangan, ada orangtua dan calon mertua yang juga perlu diperhatikan perasaannya. Jadi, setiap ada masalah carilah solusi yang sebisa mungkin memuaskan semua pihak tanpa mengesampingkan keinginan kalian sebagai pasangan. Syukur alhamdulillah kalo solusinya bisa pakai prinsip Islam, biar makin berkah juga kan jadinya.
Masalah dari Masa Lalu
Cobaan dan godaan yang bisa muncul menjelang pernikahan juga bisa berasal dari masa lalu. Bisa berwujud mantan yang tiba-tiba nongol lagi atau isu lama yang belum selesai. Hal-hal seperti ini tentu bisa menguji kekuatan hubungan kamu dengan pasangan.
Dari sini kita tentu jadi semakin paham ya, kenapa di Islam itu melarang aktivitas pacaran. Salah satu hikmahnya ya ini, karena jika dua insan yang akan menikah sama-sama nggak pernah pacaran, masalah mantan ini tuh nggak bakalan muncul.
Terus gimana untuk mengatasinya?
- Kejujuran dan Keterbukaan: Jauh hari sebelum memutuskan untuk menikah, kamu perlu berkata jujur dan terbuka dengan pasangan tentang masa lalumu itu seperti apa. Hal itu juga bertujuan untuk meminimalisir kekecewaan dari pasanganmu. Apabila kamu dari jauh hari udah ngasih tau mengenai masa lalumu kepada pasangan, tentu dia akan lebih bisa menyiapkan diri apabila dikemudian hari hal-hal yang berhubungan dengan masa lalumu tiba-tiba muncul kembali di hadapan kalian.
- Selesaikan Isu Lama: Pastikan semua masalah dari masa lalu terselesaikan sebelum pernikahan. Untuk menjalin hubungan pernikahan yang sehat, tentu kamu dan dia sama-sama nggak mau kan dibayang-bayangi masalah di masa lalu yang belum terselesaikan?
- Strategi Bersama: Nggak ada salahnya jika kalian membuat strategi bersama untuk menghadapi situasi yang ada kemungkinan bakal muncul dari masa lalu di masa depan. Sepakati dan buatlah komitmen bersama dengan mementingkan keselamatan hubungan pernikahan kalian.
Masalah Komunikasi dengan Pasangan
Komunikasi adalah kunci utama dari setiap hubungan yang sehat, terutama menjelang hari pernikahan. Banyak pasangan yang merasakan tekanan mulai meningkat seiring dengan dekatnya hari H, yang sering kali bisa mengganggu komunikasi di antara mereka.
Perasaan cemas, stres, dan beban persiapan pernikahan dapat menyebabkan sensitivitas yang tinggi atau justru membuat salah satu pasangan menjadi lebih pendiam.
Lantas, gimana sih cara mengatasinya?
- Waktu Berkualitas: Memastikan kamu dan pasangan selalu punya waktu untuk ngobrol tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapan adalah hal yang sangat penting menjelang pernikahan. Meski begitu, waktu berkualitas ini juga harus tetap memperhatikan batasan syar’i nya ya! Kamu bisa mengagendakan pertemuan dengan tetap menjaga batas-batas yang ditentukan agama, waktu berkualitas kan nggak harus berduaan. Dengan cara ini, kalian bisa saling mendengarkan dan memahami lebih dalam satu sama lain, serta mencari solusi bersama untuk segala kekhawatiran yang ada, tanpa melanggar prinsip-prinsip Islam.
- Dengarkan Pasangan: Mendengarkan pendapat pasangan dan mencari solusi bersama merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah komunikasi. Dengarkan dengan penuh perhatian dan empati tanpa memotong atau menghakimi. Saat mendiskusikan masalah atau kekhawatiran, ingatlah untuk selalu mencari solusi yang sesuai dengan syariat. Konsultasikan masalah besar dengan orang tua atau konselor penikahan jika diperlukan, dan selalu berdoa agar diberikan petunjuk dan kemudahan dalam mencari solusi terbaik.
- Gunakan Bahasa yang Tepat: Menggunakan bahasa yang tepat sangat penting untuk menghindari konflik. Dalam Islam, berbicara dengan lembut dan tidak menyakitkan hati adalah tuntunan yang harus diikuti. Hindari menyalahkan pasangan secara membabi buta, karena hal ini bisa menimbulkan rasa defensif dan memperparah konflik. Tentu akan lebih mudah diterima oleh pasangan jika kamu bisa menyampaikan perasaanmu tanpa nada menyalahkan. Dengan demikian, komunikasi akan tetap terjaga dalam koridor syar’i, penuh penghormatan, dan saling pengertian.
Masalah Ragu yang Mendadak Muncul
Di penghujung persiapan menjelang pernikahan, mungkin saja kamu bisa tiba-tiba merasa ragu. Karena ini adalah komitmen besar dalam hidup yang akan kamu ambil.
Terus cara mengatasinya gimana?
- Berbicara dengan Orang Terpercaya: Sambil tetap curhat ke Allah, kamu juga bisa membagikan perasaanmu kepada orang tua, konselor pernikahan, ustadz atau teman dekat yang kamu percayai. Dalam Islam, mencari nasehat dari orang-orang yang bijak dan berpengalaman adalah langkah yang dianjurkan. Dengan berbicara kepada orang-orang ini, kamu dapat memperoleh nasehat yang bijak dan mendapatkan pandangan yang lebih jelas mengenai keraguan yang kamu rasakan.
- Mendapatkan Dukungan: Dukungan emosional dari orang-orang terdekat sangat penting untuk menghadapi keraguan menjelang pernikahan. Dalam Islam, dukungan ini bisa datang dari keluarga, sahabat atau orang yang ahli dibidangnya seperti psikolog pernikahan. Dengan mendapatkan dukungan yang tepat, kamu bisa merasa lebih tenang dan yakin dalam mengambil keputusan. Perspektif baru yang diberikan oleh orang-orang di sekitarmu bisa membuka wawasanmu dan membantu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dukungan juga bisa berupa doa bersama, yang bisa memberikan ketenangan batin dan memperkuat keyakinan dalam menjalani keputusan besar ini.
- Mengakui dan Menghadapi Keraguan: Dalam Islam, mengambil keputusan besar seperti pernikahan memerlukan pertimbangan matang dan istikharah, yaitu shalat memohon petunjuk kepada Allah. Mengakui bahwa kamu merasa ragu bukan berarti kamu lemah, tetapi menunjukkan bahwa kamu peduli dengan masa depan pernikahanmu. Setelah mengakui keraguan tersebut, hadapi dengan mencari solusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Diskusikan dengan pasangan, jika memungkinkan, untuk saling mendukung dan memahami perasaan satu sama lain. Tetaplah berdoa memohon petunjuk dan kemantapan hati dari Allah, karena dengan berpegang pada-Nya, keputusan yang diambil InsyaAllah akan menjadi lebih menenangkan.
Cara Mengatasi Cobaan Menjelang Pernikahan
Mengatasi cobaan menjelang pernikahan memang bisa jadi tantangan tersendiri, tapi dengan pendekatan yang tepat, kamu dan pasangan InsyaAllah bisa melewati semuanya dengan sukses. Kunci utamanya adalah komunikasi yang baik, perencanaan yang matang, dan dukungan yang kuat baik dari dalam maupun luar. Ini beberapa caranya:
- Berbicara Jujur: Selalu ada ruang untuk berbicara jujur tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapanmu dengan pasangan.
- Rencana Keuangan: Buat anggaran realistis dan berkomitmen untuk tidak melebihi batas yang ditetapkan.
- Solusi Bersama: Cari solusi bersama yang memuaskan semua pihak tanpa mengesampingkan keinginan kalian sebagai pasangan.
- Selesaikan Masalah Masa Lalu: Selesaikan semua isu masa lalu dan jaga agar tidak mengganggu persiapan pernikahanmu.
- Cari Bantuan: Jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor pernikahan, keluarga, atau teman dekat yang kamu percayai saat menghadapi keraguan atau stres.
Dengan langkah-langkah ini, InsyaAllah kamu dan pasangan akan lebih siap untuk menghadapi setiap rintangan dan menikmati hari pernikahan dengan penuh kebahagiaan dan kepuasan.
FAQs
Apa saja cobaan yang biasa dihadapi menjelang pernikahan? Beberapa cobaan yang biasa dihadapi menjelang pernikahan antara lain masalah keuangan, konflik keluarga, masalah masa lalu, komunikasi yang terganggu dengan pasangan, dan keraguan yang mendadak muncul.
Bagaimana cara mengatasi masalah keuangan menjelang pernikahan? Untuk mengatasi masalah keuangan, buatlah anggaran yang realistis dan berkomitmen untuk tidak melebihi batas tersebut. Prioritaskan kebutuhan penting dan siapkan dana darurat untuk pengeluaran tak terduga.
Bagaimana cara menghadapi konflik keluarga menjelang pernikahan? Hadapi konflik keluarga dengan komunikasi terbuka dan cari solusi yang memuaskan semua pihak tanpa mengesampingkan keinginan kamu dan pasangan. Tetap solid dan satu suara dengan pasangan.
Apa yang harus dilakukan jika masalah masa lalu muncul menjelang pernikahan? Jujur dan terbuka dengan pasangan tentang masa lalu. Selesaikan semua masalah dari masa lalu sebelum pernikahan dan buat strategi bersama untuk menghadapi situasi yang muncul.
Bagaimana cara meningkatkan komunikasi dengan pasangan menjelang pernikahan? Pastikan kamu dan pasangan selalu punya waktu untuk ngobrol tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapan. Gunakan bahasa yang tepat untuk menghindari konflik dan dengarkan pendapat pasangan.
Apa yang harus dilakukan jika merasa ragu menjelang pernikahan? Berbicaralah dengan orang terpercaya seperti mentor, konselor, pendamping taaruf, atau teman dekat untuk mendapatkan dukungan dan perspektif baru. Mengakui dan menghadapi keraguan menunjukkan bahwa kamu serius memastikan keputusan yang diambil adalah yang terbaik.
Bagaimana cara menghadapi tekanan menjelang pernikahan? Hadapi tekanan dengan perencanaan matang, komunikasi yang baik, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Jaga kesehatan fisik dan mental, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Menjelang pernikahan, sering kali muncul berbagai cobaan dan tantangan yang bisa membuat stres. Mulai dari masalah keuangan, perselisihan keluarga, hingga keraguan pribadi. Namun, dengan komunikasi yang baik, perencanaan matang, dan dukungan yang kuat, kamu dan pasangan bisa menghadapi setiap rintangan dan menikmati hari besar dengan penuh kebahagiaan dan kepuasan. Apabila kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai persiapan menghadapi godaan dan cobaan menjelang pernikahan dalam Islam, kamu bisa baca ebook Peta Menuju Nikah. Di dalamnya berisi 7 Chapter, 21 Bab, dan 86 Materi yang lengkap banget!