3 Perbedaan Pacaran dan Taaruf yang Harus Dimengerti

Oleh Tim Penulis MenujuNikah

3 Perbedaan Pacaran dan Taaruf yang Harus Dimengerti

image1
pexels

Banyak yang bertanya, apa sih bedanya pacaran dan taaruf? Sebenarnya keduanya sama-sama cara berkenalan antara laki-laki dan perempuan, tetapi masing-masing punya pendekatan yang berbeda loh dalam hal membangun hubungan antara pria dan wanita. Yuk, cari tau lebih lanjut soal perbedaan pacaran dan taaruf!

Apa Itu Taaruf dan Pacaran?

Coba kita pelajari arti taaruf dan pacaran terlebih dahulu! Mari kita mulai dari taaruf dulu ya. 

Taaruf adalah proses kenalan yang dijalankan tanpa melanggar batas-batas syar’i untuk mencari pasangan dan membangun hubungan pernikahan. Jadi, kalau kamu beragama Islam dan sudah berniat mau cari pasangan hidup, taaruf bisa jadi jalurnya. 

Dalam taaruf, kamu dan calon pasangan biasanya sudah punya kedewasaan dan kesadaran yang tinggi sehingga nggak akan banyak menghabiskan waktu untuk sekedar melakukan hal-hal yang berpotensi mengarah ke aktivitas maksiat.

Meski begitu, pertemuannya juga bisa santai, bisa di rumah calon, di masjid, atau di tempat netral lainnya. Yang penting, pertemuan tersebut tidak berdua-duaan. Semua dilakukan dengan sadar dan tanpa tekanan dari siapapun, dan itu semua disertai dengan niat baik. Chemistry nya pun seringkali baru muncul seiring berjalannya waktu, dan chemistry tersebut semakin tumbuh ketika sudah menikah.

Sementara itu, pacaran seringkali cenderung lebih bebas. Biasanya, pacaran dimulai karena kamu dan si dia memang sudah ada chemistry sebelumnya. Pertemuannya pun tidak mempedulikan batas-batas syar’i, begitu juga aktivitasnya yang cenderung bebas karena tidak ada peraturan apapun dalam pacaran, sehingga potensi melakukan aktivitas maksiat seperti pegangan tangan dengan yang bukan mahram dan lainnya tentu cenderung lebih tinggi.

Meski begitu, keduanya belum tentu berakhir di pelaminan.

Pacaran adalah hubungan yang cukup kasual, buat kamu yang ingin punya pasangan yang sholeh atau sholehah, tentu ini nggak bisa kamu jadikan sebagai landasan buat komitmen ke jenjang lebih lanjut ya, karena prosesnya kurang relevan.

Lebih dari itu, pacaran cenderung lebih terbuka dan seringkali diketahui oleh banyak orang. Apalagi, banyak pasangan berpacaran yang memang suka menunjukkan hubungan mereka ke publik lewat update status atau foto bersama di media sosial. Ini merupakan salah satu contoh perbedaan pacaran dan taaruf.

Jadi, meskipun sama-sama bertujuan untuk kenal lebih jauh, cara dan tujuan dari taaruf dan pacaran itu beda, lho. Pilih yang mana, semua tergantung apa yang kamu cari dalam sebuah hubungan.

Perbedaan Pacaran dan Taaruf

Ada perbedaan yang cukup signifikan antara taaruf dan pacaran, terutama jika kita lihat dari tujuan, waktu, dan kaidahnya menurut Islam. Yuk, kita bahas satu-satu!

1. Perbedaan Tujuan

Taaruf punya tujuan yang mulia, yakni untuk mengenal calon pasangan hidup dan menikah. Jadi, kalau cocok, kamu bisa langsung menuju ke jenjang pernikahan. Jika tidak cocok, kamu bisa mengakhiri taaruf. Prosesnya benar-benar diarahkan untuk membangun hubungan pernikahan yang sah dan halal.

Mungkin kamu bertanya-tanya, taaruf dulu atau khitbah dulu? Nah, di proses taaruf, kamu akan diberi kesempatan untuk mengenal calon pasanganmu dan keluarganya lebih dalam sebelum memutuskan untuk khitbah dan menikah. Sehingga setiap langkah yang diambil sudah dipertimbangkan dengan matang.

Sementara itu, pacaran seringkali punya tujuan yang lebih santai, yaitu untuk mengenal pacar dan belum tentu mengarah ke jenjang pernikahan. Meskipun bisa berlanjut ke tahap yang serius, tetapi cara dan prosesnya seringkali tidak memperhatikan batas-batas agama. Pacaran juga dikenal lebih rawan mengarah ke kenikmatan sesaat saja.

2. Perbedaan Waktu

Taaruf punya konsep “menikah saat sudah yakin & siap”.

Karena dimulainya dengan bertukar CV Taaruf, dan mereka yang taaruf ini kebanyakan memang sudah siap dan selesai dengan dirinya sendiri, terkadang hanya butuh waktu beberapa bulan saja untuk tau apakah cocok atau tidak, dan kalau cocok, pasangan tersebut bisa langsung lanjut ke tahap khitbah/lamaran dan pernikahan.

Meskipun begitu, pada dasarnya tidak ada ketentuan waktu dalam proses taaruf. Kuncinya adalah, dalam taaruf itu menikah saat sudah yakin dan siap. Saat sudah yakin dan siap, tak perlu mengulur waktu berlama-lama karena akan berpotensi melakukan aktivitas maksiat.

Sedangkan, pacaran lebih variatif. Ada yang cuma beberapa bulan, ada juga yang bertahun-tahun, bahkan bisa sampai sembilan tahun lamanya tanpa kepastian menuju pernikahan.

3. Perbedaan Kaidah Sesuai Islam

Taaruf dilaksanakan dengan batasan syariat dan disertai dengan niat yang lurus untuk mencari ridho Allah. Pertemuannya pun dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, di rumah sang calon, atau di tempat lain yang netral. Sebelum bertemu secara fisik, bisa juga bertemu melalui video call terlebih dahulu. Pertemuan melalui video call ini biasanya dilakukan oleh mereka yang taaruf secara online.

Yang jelas, dalam taaruf nggak ada yang namanya jalan berdua dan pegangan tangan. Taaruf memerlukan pihak ketiga untuk mendampingi dan menutup celah kemaksiatan selama prosesnya.

Ini beda banget sama pacaran. Biasanya, orang yang pacaran akan berdua-duaan dan melakukan sentuhan fisik demi memenuhi hawa nafsu mereka dan menunjukkan bahwa mereka sedang menjalin sebuah hubungan istimewa. Namun yang perlu kamu ingat, dalam Islam hal seperti itu dilarang, lho!

Kenapa? Karena pacaran sering melibatkan interaksi fisik yang dekat dan intim antara pasangan yang bukan mahram. Hal ini dianggap termasuk ke dalam aktivitas mendekati perbuatan zina.

Allah berfirman dalam QS. al-Isrā’ (17): 32, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” 

Lebih dari itu, dalam pacaran, sering terjadi pelanggaran batas aurat, seperti saling memandang dan bersentuhan dengan orang yang bukan mahram. Rasulullah SAW juga bersabda, “Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh mahramnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya.” (HR. Muslim)

Jadi, hukum pacaran dalam Islam adalah haram. Dengan kata lain, kamu lebih baik taaruf daripada pacaran. Jika seseorang mencintai orang lain dan sudah siap untuk menikah, sebaiknya segera menghalalkan hubungan tersebut melalui jalur taaruf.

Ingin Ikut Program Taaruf dengan Proses yang Benar? 

Kalau kamu sedang mencari cara yang tepat dan tidak melanggar syariat Islam dalam menemukan jodoh, taaruf adalah jawabannya. 

Proses taaruf memungkinkan kamu untuk mengenal calon pasanganmu secara lebih dalam dengan pendampingan yang benar, tentunya dapat menghindari hal-hal yang dilarang dalam Islam.

Nggak usah bingung cari info atau tempat untuk mulai taaruf. MenujuNikah adalah sebuah platform all in one yang bisa membantumu dalam proses taaruf secara online.

Di sini, kamu akan didampingi dari awal hingga akhir saat menjalani proses taaruf. Baca juga cara taaruf online dan dapatkan informasi mengenai contoh CV taaruf.  Semoga kamu bisa lebih tenang dan yakin dalam menjalani setiap langkahnya, ya.

Di platform ini, kamu akan menemukan berbagai fasilitas yang mendukung proses taaruf, mulai dari kelas pranikah, asesmen kesiapan menikah, hingga pendampingan oleh perantara taaruf yang memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya.

Jadi, tunggu apa lagi? Ada cukup banyak loh perbedaan pacaran dan taaruf. Saatnya kamu mengambil langkah yang serius menuju pernikahan yang berkah. Klik di sini dan mulai perjalananmu menuju pernikahan impian dengan cara yang lebih baik dan sesuai dengan syariat Islam!

Perusahaan

S&K

Media Sosial

Youtube

with ❤️ menujunikah.co.id