Secara logika, ketika kita sudah menyiapkan diri, maka panggung tempat kita berkarya pun akan terbuka.

Karena itulah persiapan itu lebih penting dari pertunjukannya.

Sama seperti pernikahan, karena menikah itu hanya ujung dari persiapan.

Bila menikah tanpa persiapan, yang ada penyesalan dan kegetiran dalam rumah tangga.

Lalu bagaimana mereka yang sudah bersiap tapi tak kunjung dapat pasangan?

Ya setidaknya mereka sudah siap, pahala sudah mengalir, dan tinggal menunggu waktu dan kesempatan saja.

Hanya saja, diantara kita yang sudah siap, terkadang sulit untuk menentukan, siapa yang kita pilih untuk mendampingi, karena terkadang seseorang bisa terlihat sangat salih atau salihah, tapi nyatanya tidak begitu.

Andai tidak dengan pacaran, bagaimana kita bisa mengenali calon pasangan kita yang kelak akan mendampingi kita dalam ibadah terlama?

Karena tentu kita tak menginginkan penyesalan sebab memilih calon yang salah.

Dalam sharing kali ini, kita akan membahas langkah berikutnya dari “Menikah Karena Allah”, yaitu melamar atau khitbah.